Menurut penuturan orang-orang tua, demikian pula termuat dalam sejarah Arya Wang Bang Pinatih dimana Desa Sulang berada semenjak Kyayi Agung Pinatih Resi , menetap tinggal ditempat tersebut. Sebelumnya dituturkan tempat itu adalah tanah tegalan alang-alang termasuk wilayah mekel Bokong, disebutkanlingkungan itu Munduk Mungkur Bukit Mekar Namanya.
Sebelum Kyayi Agung Pinatih Resi menetap ditempat tersebut, diceritakan bahwa tempat itu memang tempat khusus untuk mengamankan orang yang bersalahwerat pati(Pembunuhan). Semenjak Penyenengan itu IdaDalem Gelgel di Klungkung ternyata sampai kini bila melakukan pembongkaran-pembongkaran tanah dilingkungan tersebut sering kedapatan tulang-tulang manusia tertimbun dalam tanah.
Kyayi Agung Pinatih resi tinggal menetap dibukit Mekar, dituturkan waktu itu Penyenengan Ida Dalem ( Betara Dewa Agung Putera ring Kusamba).
Diceritakan waktu itu Ida Dalem Klungkung ( Betara Dewa Agung Putera ring Kusamba) dan Saudara Beliau bergelar Betara Dewa Agung Ketut Agungring Puri Kaleran masih kecil-kecil.
Pemerintahan Kerajaan dipegang oleh dewa Agung Panji ring Kusamba( Paman) oleh Betara Dewa Agung Putera di kusamba. Kyayi Agung Pinatih Resi adalah Keturunan dari Kyayi Pinatih Mantera yang sangat setia bakti kepada Dalem Ketut Jawi leluhurnya Ida Dalem klungkung yang mulai menduduki dan memerintahkan Pulau Bali., Beliau tinggal bertahta di Desa Samprangan kurang lebih pada tahun 1350.
Demikian Kyayi Pinatih Mantera sebagai Patih Dalem Ketut Samprangan , mendapat jabatan Patih Demung tinggal diwilayah Badung , sama-sama ngungsi linggih tersebut.
Singkat diceritakan beberapa tahun kemudian para putera dari Kyayi Pinatih Mantera diiringi oleh Bala tentaranya pindah dari Kerta Langu dan menetap dialas Pucung Bolong Palemahan (tempat) Suruk Mengandang beliau tetap diceritakan setia bakti mendampingi Linggih Dalem, wilayah itu diberi nama Pere Desa Tolikup.
Lanjut diceritakane sewaktu Penyenengan Betara Dewa Agung Ketut Agung dan Betara Dewa Agung Putera Dalem Klungkung masih kecil-kecil memegang tahta Kerajaan atas usul-usul dari Pengemban Dalem yaitu : Paman Beliau bergelar Dewa Agung Panji tersebut, memohon pada Dalem agar secepat mungkin Kyayi Pinatih Resi di Tolikup mendampingi linggih Dalem, Usul itu disetujui oleh Dalem.
Demikian waktu Kyayi Pinatih Resi di Tolikup mendapat panggilan Ida Dalem klungkung, agar segera menghadap Dalem disertai panjak ke Klungkung.
Setibanya di Klungkung atas perintah Dalem , Kyayi Pinatih Resi ditugaskan untuk menjaga perbatasan Klungkung Karangasem di bagian Klungkung Timur yaitu dibatas sebelah timur Goa Lawah.
Diceritakan Ida Tjokrda Satra Kawan mengajukan usul terhadap Dalem agar Kyayi Pinatih Resi lebih mendekati Linggih Dalem
Demikialah ditunjukkan tempat yang masih kosongdi Bukit Mekar., untuk pertahanan batas Klungkung Utara Timur terhadap Karangasem.
Usul Ida Tjokorda Satra disetujui oleh Dalem selanjutnya Kyayi Pinatih Resi dapat perintah agar menetap di Bukit Mekar. Karena tempat ini sangat sedikit,bila iringan beliau terpaksa terpencar ada tinggal di Karangdadi, ada Tinggal di Kusamba Banjar Pande, ada Tinggal di Krang Gemuk kini disebut Banjar Gerombong, ada tinggal di tegal Ening tempat itu hanya sedikit dan sekarang namanya Banjar mincidan , ada juga tinggal di Klungkung yang kini disebut Banjar Pande Galiran, ada Tinggal di Tjelantik, pun kembali ke desa Tolikup.
Demikianlah semenjak Kyayi Agung Pinatih Resi menetap tinggal di Bukit Mekar , tempat itu telah menjadi satu Desa yang diberi Nama "SULANG" yang mengandung arti : SU Ngaran Luwih, LAN ngaran Langgeng = Luwihing Langgeng baktinya kehadapan Ida Dalem.
Maka itu semenjak masih Kerajaan Ida Dalem Klungkung, rakyatSulang tiada dikenakan Pajak Panjing.
Sekianlah secara singkat kami tuturkan Sejarah Desa Sulang.